Minggu, 28 April 2013

Ongkos dan Penerimaan

Dalam kegiatan ekonomi juga dibutuhkan ongkos. Ongkos yang dimaksud disini adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan, dan yang dimaksud ongkos produksi disini adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran. Ongkos itu da bermacam-macam , yaitu:

- Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) 

Total Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan sebagainya.

- Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total)Total Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.

- Total Cost (Ongkos Total)

Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel.TC = TFC + TVC4)

- Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata)

Average Fixed Cost atau bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.AFN = TFC = Q = TINGKAT OUTPUTQ5) Average Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-rata)Average Fixed Cost atau yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.AVC = TVCQ6) 

- Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata)

Average Total Cost atau bisa juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah suatu ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.ATC = TCQ7) Marginal Cost (Ongkos Marginal) Marginal Ongkos atau bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output.MC = TC = TVCQ Q

- Biaya Rata-rata (Avarage Cost : AC) 

yaitu merupakan ongkos persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata tetap (avarage fixed cost) dan biaya rata-rata variabel (avarage variable cost) dan rata-rata total (avarage total cost), diperoleh dengan jalan membagi biaya Total dengan jumlah output yang dihasilkan.

- Biaya Marginal (Marginal cost : MC)

yaitu merupakan biaya tambahan yang diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit output.

Secara sederhana pengertian diatas dapat ditulis sebagai berikut :

1. TC = FC + VC AFC = FC : Q MC = TC1 – TCO


2. AVC = VC : Q ATC = TC : Q

Menurut pengertian ongkos diatas maka kurva ongkos itu sendiri adalah bentuk kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. 

Kurva ongkos dibedakan menjadi:

1. Ongkos Produksi Jangka Pendek

Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin,gedung dan tanah.Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku,tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variabel.Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan :


AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin. 


ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin. 


AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC. 


2. Ongkos produksi jangka panjang


Dalam ongkos produksi jangka panjang,perusahaan dapat menambah semua faktor produksi,Sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variabel. Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC. Kapasitas 1 ditunjukkan oleh ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3, dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya. 





penerimaan 

Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya. Kurva penerimaan adalah kurva yang didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).

Macam-macam revenue sebagai berikut :

• Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
TR = P.Q dimana : P=Price / harga

Q= Quantity / Jumlah barang

• Average Revenue (AR) adalah penerimaan per unit dari penjualan output.

AR = TR / Q = P.Q / Q = P Jadi AR = P

• Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.


MR = ∆TR / ∆Q

Bentuk-bentuk kurva TR, MR, AR tergantung dari jenis pasarnya sebagai berikut :

• Pasar Persaingan Sempurna

Dalam pasar ini harga ditentukan oleh pasar.

Sifat-sifat dari konsep revenue sebagai berikut :

• Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1 %, berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1 %.


• Total Revenue maksimum pada Eh = 1.


• Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1 % berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1 %.


Permintaan juga memiliki berbagai jenis yaitu:
1. Total Penerimaan (Total Revenue)

Total Revenue di singkat TR atau juga bisa disebut dengan total penerimaan yaitu penerimaan dari hasil penjualan.

2. Penerimaan Rata-rata (Avarage Total Revenue)

Average Total Revenue yang disingkat AR atau yang lebih dikenal sebagai penerimaan rata-rata yaitu adalah rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, dan yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.


3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)

Marginal Revenue yang disingkat MR atau juga bisa disebut dengan penerimaan marginal adalah suatu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unti output.

Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).

Pengertian dari keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.

1.Pendekatan Total

Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.

Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:

a) Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.

b) Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.

Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.


Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total

Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR,perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang paling maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik B.

2. Pendekatan Marginal

Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Secara matematis dirumuskan:
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.



Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal

Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :

- Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)

- Mendapat untung normal

- Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah

- Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.

3.Pendekatan Rata-rata

Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.

contoh soal :


Sebuah perusahaan memproduksi barang X memiliki struktur biaya produksi yang ditunjukkan oleh persamaan; TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3. Persamaan kurva permintaan pasar terhadap produk (barang X) yang dihasilkan oleh perusahaan monopoli tersebut adalah P = 500 – 10Q. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan:

a. Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli agar tercapai kondisi keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan tersebut diperoleh laba maksimum/rugi minimum). 

b. Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli tersebut. 

Jawaban soal : 


a. Harga dan jumlah barang pada kondisi keseimbangan perusahaan monopoli tercapai pada saat MR = MC. 

MR = ∂TR/∂Q 

TR = P x Q = (500 – 10Q)Q = 500Q – 10Q2 

MR = ∂TR/∂Q = 500 – 20Q 

TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3 

MC = ∂TC/∂Q = 200 – 20Q + 3Q2 

500 – 20Q = 200 – 20Q + 3Q2 

3Q2 = 300 

Q2 = 100 

Q = ± 10 

Jumlah barang yang dapat dipilih dari penyelesaian secara sistematis adalah Q = - 10 dan Q = 10. Jumlah barang yang tidak mungkin bernilai negative, maka jumlah barang keseimbangan perusahaan monopoli adalah 10 unit. 

Harga keseimbangan perusahaan monopoli dapat ditentukan dengan memasukkan jumlah barang (Q) ke dalam persamaan permintaan perusahaan monopoli, yaitu: 

P = 500 – 10Q 

= 500 – 10(10) 

= 400 

b. Menentukan keuntungan maksimum/kerugian minimum. 

π = TR – TC 

TR = P x Q 

= 400 (10) 

= 4.000 

TC = 250 + 200Q – 10 Q2 + Q3 

= 250 + 200(10) – 10(10)2 + (10)3 

= 2.250 

π = 4.000 – 2.250 

= 1.750 

Besarnya π adalah positif. Ini berarti perusahaan monopoli memperoleh keuntungan maksimum pada produksi barang X sebanyak 10 unit dan harga barang X sebesar 400. 


sumber: 

http://upadama.blogspot.com/2011/05/keuntungan-maximum.html
http://q2nsinfomasi08.blogspot.com/2010/06/ongkos-dan-penerimaan.html


Perilaku Produsen

selain konsumen , dalam kegiatan ekonomi juga ada produsen. tidak hanya konsumen yang mempunyai perilaku konsumen , tetapi produsen juga ada perilaku produsen. Sebelum memahami perilaku produsen , alangkah pentingnya memahami pengertian dari produsen itu sendiri. Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan, sedangkan produksi adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.

Produksi juga mempunyai fungsi yaitu merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi sepatu. Dalam fungsi produksi, sepatu itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. 

Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :

Q = f(L, R, C, T)

Dimana :

Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)

F = symbol persamaan (function)

L = tenaga kerja (labour)

R = kekayaan alam (resources)

C = modal (capital)

T = teknologi (technology)

Persaingan global semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan. jadi, Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.

Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.

Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :

a. Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.

b. Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.

c. Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.

d. Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.


Produksi optimal

Dalam mengoptimalkan produksi bisa dengan meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dan lain-lain. Penentuan dalam pola produksi optimal juga merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.

Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masing-masing alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak. Sedangkan untuk menentukan pola penjualan yang ada dalam perusahaan dilakukan ramalan penjualan dengan metode exponential smoothing Alpha 0.5.


Tingkat Produksi Optimal

Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.

Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :

1. barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.

2. selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.

3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.


Penentuan Volume Produksi yang Optimal

Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :


1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).

2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).

Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :

1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)

2. Biaya modal (opportunity cost of capital)

3. Biaya keusangan

4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan

5. Biaya asuransi persediaan

6. Biaya pajak persediaan

7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan

8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya


Least cost combination

Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan 
Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan 2 input variabel dengan tingakat output tertentu atau Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.
Penggunaan kombinasi factor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah. Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input.

Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)

Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah. Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.

Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isocost)

Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang tersedia dan harga masing-masing factor produksi/input.

Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.

PKK + PLL ≤ C atau

PKK + PLL = C

Dalam rangka untuk menentukan kombinasi terbaik dari modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan output itu, kita harus mengetahui jumlah dana tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan pada masukan dan juga harga masukan. Anggaplah bahwa produsen telah dipelepasannya. 10.000 untuk dua input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai. 1000 per unit modal dan. 200 per unit tenaga kerja. 

Perusahaan akan memiliki tiga kemungkinan alternatif sebelumnya. 

1. Untuk menghabiskan uang hanya pada modal dan aman 10 unit itu.

2. Untuk menghabiskan jumlah tersebut hanya pada tenaga kerja dan mengamankan 50 unit tenaga kerja.

3. Untuk menghabiskan jumlah tersebut sebagian pada modal dan sebagian pada tenaga kerja.

Garis harga faktor juga dikenal sebagai garis isocost karena mewakili berbagai kombinasi input yang dapat dibeli untuk jumlah uang yang diberikan dialokasikan. Kemiringan garis harga faktor menunjukkan rasio harga modal dan tenaga kerja yaitu. 1:5.
Dengan menggabungkan isoquant dan garis harga faktor, seseorang dapat mengetahui kombinasi optimal faktor-faktor yang akan memaksimalkan output. 


sumber: