Dalam kegiatan ekonomi perilaku konsumen juga penting untuk dipahami. Sebelum menjelaskan apa itu perilaku konsumen alangkah pentingnya mengetahui apa itu arti dari konsumen? Konsumen adalah orang yang memakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Nah , didalam ilmu ekonomi terdapat 2 cara dalam memperoleh barang, yaitu:
1. Membeli
Bagi orang yang memperoleh suatu barang dengan cara membeli, tentu ia terlibat dengan suatu perjanjian dengan pelaku usaha, dan konsumen memperoleh perlindungan hukum melalui perjanjian tersebut.
2. hadiah, hibah dan warisan
Untuk cara yang kedua ini, konsumen tidak terlibat dalam suatu hubungan kontraktual dengan pelaku usaha. Sehingga konsumen tidak mendapatkan perlindungan hukum dari suatu perjanjian.
Dari pengertian konsumen diatas baru kita akan membahas tentang perilaku konsumen yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan perilaku konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu :
a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
pendekatan kardinal adalah kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Jadi setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.
b.Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach
Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan ini adalah:
Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro
1. Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
2. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)Elastisitas silang (Ec)
3. Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Eh : atau Eh = X
Q P ΔP Q
Dimana :
Eh adalah elastisitas harga permintaan
Q adalah Jumlah barang yang diminta
P adalah harga barang tersebut
Δ adalah delta atau tanda perubahan.
Masing-masing bentuk kurva elastisitas harga tersebut,.
1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Sebagai contoh, toko makmur jaya dalam memproduksi baju dari benang sutra yang harganya meningkat maka toko tersebut terpaksa menaikkan harga baju tersebut. Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian.
Besar kecilnya kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas atau indeks elastisitas.
Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbandingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :
Δ Q ΔP Δ Q P
ada dua elastisitas harga permintaan, yaitu :
Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.
Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.
Δ Qy Px
Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva atau slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara suatu barang dengan barang lain.
Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
soal
- pendekatan ordinal dan kardinal
Contoh soal Pendekatan Utilitas Kardinal
Perhatikan tabel berikut
Qy
0
1
2
3
4
5
6
7
TUy
0
4
14
20
24
26
26
24
a. Dari skedul TUy, carilah skedul MUy dan Gambarkan skedul TUy, dan MUy serta tunjukkan titik jenuhnya.
b. Jelaskan bentuk kurva MUy tersebut dalam arti kemiringan kurva TUy.
Jawaban !
a.
Qy
0
1
2
3
4
5
6
7
TUy
0
4
14
20
24
26
26
24
MUy
…
4
10
6
4
2
0
-2
b. MUx dalam gambar di samping adalah sama dengan kemiringan rata-rata dari kurva TUy. Misalnya, pergerakan dari 0 ke 1 unit Y yang dikonsumsikan menyebabkan TUx naik dari 0 menjadi 4 util. jadi, perubahan utilitas total akibat naiknya konsumsi Y sebesar 1 unit adalah 4 util. inilah MUy dan sama dengan kemiringan bagianOA dari fungsi TUx dalam gambar. Demikian pula, bila jumlah Y yang dikonsumsi per periode waktu naik dari 1 menjadi 2 unit, utilitas total naik dari 4 menjadi 14 util atau naik sebesar 10 util. jadi MUyadalah 10 dan sama dengan kemiringan fungsi TUyantara titik A dan titik B. kemudian antara titik Edan F, TU berbentuk horizontal. Jadi kemiringannya, atau MUy adalah 0. Ke sebelah kanan dari titik F, TUy mempunyai kemiringan negatif sehingga MUy juga negatif.
Contoh soal Pendekatan Utilitas Ordinal
Anggaplah harga komoditi Y adalah 1per unit sedangkan harga komoditi X adalah 2 per unit dan misalkan pendapatan nominal individu adalah 16 per periode waktu dan semua dibelanjakan pada X dan Y.
a. Gambarkan garis kendala anggaran untuk konsumen ini
b. Jelaskan alasan dari bentuk dan sifat garis kendala anggaran dalam pertanyaan (a)
c. Carilah persamaan khusus dari garis kendala anggaran tersebut dan tunjukkan pula cara yang ekuivalen untuk menyatakan persamaan khusus garis kendala anggaran tersebut.
Jawaban !
jika konsumen ini membelanjakan semua pendapatannya untuk komoditi Y, dia dapat membeli 16 unit. Jika dia membelanjakan semua pendapatannya untuk komoditi X, dia dapat membeli 8 unit. Dengan menghubungkan kedua titik ini dengan sebuah garis lurus, kita memperoleh garis kendala anggaran yang memberi kita semua kombinasi yang berbeda dari X dan Y yang dapat dibeli konsumen itu. jika dia dapat membeli 16Y dan OX, 14Y dan 1X, 12Y dan 2X, OY……., dan 8X. perhatikanlah bahwa untuk tiap unit Y yang dikorbankan, konsumen tersebut dapat membeli 1 unit X tambahan. Kemiringan garis anggaran ini mempunyai nilai -2 dan tetap konstan. Juga perlu diperhatikan bahwa semua titik pada garis anggaran menunjukkan bahwa konsumen membelanjakan semua pendapatannya untuk X dan Y. yaitu, PxQx + PyQy = M = 16.
Titik potong terhadap y = M/Py = 16/1 = 16. Kemiringan garis anggaran=-Px/Py=-2/1=-2. Oleh karena itu, persamaan garis khusus anggaran diberikan oleh Qy = 16 – 2Qx. dengan mensibstitusikan berbagai nilai Qx ke dalam persamaan ini, kita memperoleh nilai-nilai yang sesuai untuk Qy. Jadi, bila Qx = 0, maka Qy = 16; bila Qx = 1, maka Qy = 14; bila Qx = 2, Qy = 12;…… ; bila Qx = 8, Qy = 0.
Cara lain untuk menuliskan garis anggaran ini adalah
(2)(Qx) + (1)(Qy) = 16
Dengan mensubstitusikan berbagai jumlah suatu komoditi ke dalam persamaan tersebut, diperoleh jumlah komoditi lain yang sesuai dengan komoditi yang harus di beli konsumen bila dia ingin bertahan pada garis anggarannya. Misalnya bila Qx = 2, konsumen harus membeli 12 unit Y bila ia masih ingin berada di garis anggarannya (yaitu bila ia membelanjakan seluruh pendapatannya sebesar 16 untuk X dan Y).
-elastisitas
berapakah elastisitas permintaannya?
jawab:
Perubahan permintaan = 800 buah - 1000 buah = - 200 buah.
Perubahan harga Rp.1500,00 - Rp.1000,00 = Rp.500,00
% perubahan permintaan = -200 / 1500 x 100% = - 13%
%perubahan harga = Rp. 500,00 / Rp. 1000 x 100% = 50%
ED = -13% / 50% = 0,26
sumber: